Alergi Perkutut Engkel, Siapa takut?
Sampai sekarang ini, masih banyak baik penghobi maupun peternak pemula dan sebagian kecil peternak lama yang tampaknya "alergi" terhadap perkutut engkel. Apa pasalnya sehingga mereka mempunyai pandangan demikian, ternyata mereka beranggapan bahwa perkutut engkel mempunyai kemungkinan menurunkan piyik-piyik engkel juga. Ternyata pandangan seperti ini terbukti salah !

"Jangan menilai suara perkutut dari satu unsur saja, tapi harus secara keseluruhan dan dalam menilai suara perkutut untuk lomba berbeda dengan menilai suara perkutut untuk ternak", demikian komentar Bp. Ketong seorang pakar perkutut Jakarta.

Tampaknya walaupun hanya berupa ucapan 1-2 baris, namun pernyataan tersebut mengandung makna yang dalam. Sehingga banyak pengemar maupun penghobi perkutut terkadang heran melihat indukan yang dianggapnya tidak sebaik indukan yang dimilikinya tetapi kualitas hasil piyikannya jauh di atas indukannya yang mutunya lebih baik.

Perkutut engkel maupun yang hanya jalan 3 secara umum mempunyai kekurangan yang sama yaitu suara tengah yang sedikit, namun tentunya hal ini harus dipandang sebagai satu kekurangan saja dan tidak bisa dianggap sebagai faktor keseluruhan dari mutu suara perkutut. Sebab secara keseluruhan mutu suara seekor perkutut meliputi :
1. Suara depan
2. Suara tengah
3. Suara ujung
4. Irama
5. Latar Suara

Jika kita melihat unsur mutu dari seekor perkutut engkel / jalan tiga, maka yang menjadi kekurangannya adalah pada suara tengah dan hanya kurang pada jumlahnya dan belum tentu pada kualitas suara tengah itu sendiri. 

Dari suara tengah yang hanya ada 1 atau 2 ketuk ini, terdapat beberapa variasi mutu mulai dari yang kurang sampai bagus sekali. Jika suara tengahnya tipis dan rapat, maka tentu mutu suara tengahnya berarti kurang, namun jika suara tengah ini sangat tebal dan senggang maka suara tengah ini mutunya bagus sekali.

Bervariasinya mutu suara perkutut engkel maupun jalan tiga menyebabkan harganya sangat bervariasi mulai dari yang afkir dengan harga di bawah 100 ribu seekornya sampai yang mutunya bagus, dimana tercatat harga seekor perkutut engkel berkualitas bagus sekali untuk ternak asal Surabaya terjual dengan harga 20 juta rupiah.

Tetapi seberapa jauh fakta dari pendapat ini ?
Dari fakta yang ditemukan, ternyata perkutut engkel cukup banyak yang menghasilkan perkutut berkualitas tinggi. Misalnya saja dari ANE Group Jakarta milik CB dan Ketong Cs, salah satu kandang favorite yang selalu full booking yaitu ANE LIVERPOOL ternyata salah satu indukannya adalah seekor perkutut engkel.

Sebuah tabloid hobi burung juga pernah menulis pernyataan dari H. Muhammad Huzaini yaitu pemilik burung yang bernama Susi Susanti menyatakan bahwa perkutut engkel dan jalan tiga-nya tidak dijualnya karena umumnya orang hanya berani membeli dengan harga relatif murah dan akhirnya dipakai untuk diternak, ternyata hasilnya malah bagus-bagus.
Melihat kenyataan seperti ini, anda alergi perkutut engkel ? siapa takut ?
 

Okto SP



Perkutut Mall           http://perkututmall.tripod.com           e-mail : okto@bigfoot.com