CLIPPING
Perkutut Hitam, Langka dan Unik
Sumber : Album Satwa Trubus
Edisi : No.08

Keberadaannya tak ubahnya seperti perkutut putih. Warna bulunya tidak hitam pekat, tapi hanya bergaris - garis hitam yang melingkar di sekujur tubuh. Inilah yang membuat perkutut hitam itu eksotik.

Pada jaman dulu, perkutut seperti ini hanya dimiliki oleh para raja atau pemimpin masyarakat saja karena dianggap burung bertuah. Sekarang, meskipun jarang, pemiliknya hanya menggunakannya sebagai klangenan biasa. Namun ada juga beberapa yang mempercayai bahwa perkutut hitam ini banyak mendatangkan rejeki bagi pemiliknya.

Dengan perkutut biasa, ukuran tubuh perkutut hitam ini sama besarnya, hanya warna dan motif bulu serta suaranya saja yang berbeda. Bulu perkutut hitam ini tentu saja berwarna hitam terutama pada bagian dadanya. Pada tubuhnya terdapat garis - garis melintang yang menyatu di tengah - tengah dadanya. Motif seperti inilah yang membuat perkutut hitam ini eksotik sampai mahal harganya. Sebagian orang menilai perkutut hitam ini tergolong unik. Matanya berwarna hitam dikelilingi oleh kulit yang berwarna biru muda. Bagian depan kakinya berwarna hitam, sedangkan bagian belakangnya merah muda. Perkutut ini lebih memiliki volume suara yang lebih kecil dari perkutut biasa.

Karena kelangkaanya, maka pemilik perkutut hitam ini bisa dihitung dengan jari. Ada seorang kolektor burung hias yang kini memiliki 2 ekor perkutut hitam yang semuanya betina. Drs. Aswin Bustaman, sang pemilik mencoba mengawinkannya dengan perkutut lain.

Menciptakan perkutut mahal
Perkutut hitam ini berasal dari keraton Solo. Aswin memilikinya kemudian dari seorang temannya dengan cara barter dengan burung hias lain miliknya.

Oleh Aswin di kediamannya di Jalan Bulak Barat II / 141 Klender, Jakarta Timur, perkutut ini dicoba dikawinkan. Perkutut ini dicoba disilangkan dengan perkutut bangkok jantan, dengan harapan mendapatkan perkutut hitam yang bagus suaranya seperti suara perkutut bangkok. Kalau terwujud, maka perkutut ini akan semakin mahal harganya, karena selain diperoleh perkutut hitam yang jarang ditemui, suaranya pun tak kalah dengan suara perkutut bangkok. Namun, sampai sekarang hasilnya belum memuaskan. Keturunannya yang ke tujuh, meskipun bulunya hampir sempurna berwarna hitam, tapi suaranya tidak berubah sebagaimana yang diinginkan, tetap seperti " ibunya ". Walaupun begitu hasil ini menunjukkan suatu perkembangan yang positif, mengingat pada keturunan pertama sampai ke enam, belum pernah diperoleh perkutut hitam. Diantara bulu hitamnya masih terdapat bulu coklat atau kelabu, meskipun suaranya sudah mirip dengan perkutut bangkok.

Menanggapi adanya perkutut hitam ini, Prof. Somadikarta dan Ir. Dewi M. Prawiradilaga MSc, dari Museum Zoologi Bogor mengatakan bahwa perkutut hitam ini kasusnya sama dengan perkutut putih karena adanya perkawinan antar perkutut biasa yang kemudian menghasilkan perkutut dengan warna bulu hitam.

Mengenai perawatannya, Aswin mengatakan tidak berbeda dengan perkutut lainnya. Makanannya terdiri dari campuran millet putih dan merah, jewawut, godem, gabah lampung, ketan hitam giling dan canary seed. Sedangkan minumannya air matang.

Karena kelangkaannya, maka perkutut hitam ini sulit ditemukan pada penjual burung. Aswin pun tidak bisa menjamin bahwa perkututnya akan menghasilkan perkutut yang  warnanya hitam. Tetapi kalau penangkarannya berhasil, maka perkiraan harganya berkisar antara Rp. 100.000,- sampai Rp. 150.000,- per ekor untuk bakalannya. 



PerkututMall             http://perkututmall.tripod.com            e-mail : okto@bigfoot.com