BULETIN MILIS PERKUTUT MANIA
EDISI BULAN SEPTEMBER 1999



From: saiffulsam@hotmail.com

Subject: [perkutut mania] perkutut mati!!!!!!!!!

selamat pagi rakan semua...

Sejarah bagi saya dalam penternakan perkutut...

Kemarin 3 ekor perkutut saya yang baru dibeli dengan harga 100 ribu rupiah mati (RM120)..masa dibeli sihat sahaja dan suaranya boleh tahan..

Kesan yang dialami adalah sama... perkutut tersebut seperti tidak lalu makan..

Bulunya sentiasa naik/tegak seakan-akan kesejukan....

Saya kira kecacingan...lalu saya bagi se ekor darinya makan ubat cacing dengan dos 1/8 bagi kanak-kanak....tetapi tiada kesan...!!!!!

Bila sudah mati memuntahkan air yang berbau yang banyak sekali....

Yang kasihan ada mati di depan mata saya...

Persoalan saya di sini:

i. Adakah kemungkinan sekarang musim sakit bagi perkutut?

ii. Adakah disebabkan cuaca?

iii. Apakah cara perawatan bagi perkutut yang baru dibeli?

iv. Adakah saya ini tidak sesuai membela perkutut?

sekian saja semua rakan, terima kasih....

meowww ketu ketuk kong

Saiffulsam Hassan
 
 

Jawaban dari Sdr. Okto :

Salam Sejahtera untuk semua,

Berikut ini tanggapan saya atas masalah yang dihadapi Sdr.Saifful dari Malaysia.

>Sejarah bagi saya dalam penternakan perkutut... Kelmarin 3 ekor perkutut saya yang baru

>dibeli dengan harga 100 ribu rupiah mati (RM120)..masa dibeli sihat sahaja dan

>suaranya boleh tahan..

Just for information : RM 120 = 120 x 1975 = Rp.237.000,-
 
 

>Kesan yang dialami adalah sama...

>perkutut tersebut seperti tidak lalu makan..

>Bulunya sentiasa naik/tegak seakan-akan kesejukan....

>Saya kira kecacingan...lalu saya bagi se ekor darinya makan ubat cacing

>dengan dos 1/8 bagi kanak-kanak....tetapi tiada kesan...!!!!!

>Bila sudah mati memuntahkan air yang berbau yang banyak sekali....

>Yang kasihan ada mati di depan mata saya...

Dari deskripsi di atas, jelas bahwa perkutut tersebut bukan cacingan, tetapi terkena penyakit flu burung (influensa burung) dengan tanda-tanda :

1. Malas bergerak, bulu berdiri seperti kedinginan dan mata mengantuk.

2. Ada yang disertai hidung yang berlendir ada pula yang tidak.

3. Setelah beberapa hari ditambah tidak mau makan dan hanya diam, bulu berdiri (karena demam) disertai mencret (karena tidak makan dan hanya minum).
 
 

Penyakit tersebut disebabkan oleh virus, dan bukan cacing. Biasanya dalam waktu 3-7 hari perkutut yang sakit jika tidak ditolong dapat menyebabkan kematian.

Biasanya terlambatnya pertolongan disebabkan oleh salah diagnosa yang mengira perkutut cacingan, padahal perkutut cacingan mempunyai tanda-tanda yang berbeda yaitu pada perkutut cacingan, badan kurus karena sari makanan dimakan oleh cacing, nafsu makan yang menurun dan pada kotorannya yang umumnya berair dan agak berbau terdapat cacing.
 
 

Sdr.Rudy juga sempat mengalami hal yang serupa dengan Sdr.Saifull, dan pada saat saya memberikan cara-cara menanggani penyakitnya, sudah terlambat dan tint......... goodbye...he...he....he
 
 

>i. Adakah kemungkinan sekarang musim sakit bagi perkutut?

>ii. Adakah disebabkan cuaca?

>iii. Apakah cara perawatan bagi perkutut yang baru dibeli?

>iv. Adakah saya ini tidak sesuai membela perkutut?
 
 

Musim penyakit bagi perkutut terutama pada musim pancaroba (perubahan cuaca dari musim hujan ke kemarau dan sebaliknya). Penyakit tersebut umumnya disebabkan virus dan merupakan penyakit saluran pernafasan. Penyakit ini hanya menyerang perkutut yang tidak dalam keadaan fit (sehat) yang mungkin disebabkan stress, cacingan, makanan dan minuman yang kotor/tercemar, kandang yang lembab dan kotor, terkena air hujan dan lain sebagainya.

Untuk perkutut yang baru dibeli, terdapat beberapa hal yang harus dilakukan :

1. Berikan vitamin burung pada minumannya selama 2-3 hari berturut-turut untuk mengurangi stress.

2. Berikan obat cacing untuk mencegah/mengobati cacingan karena perkutut yang kita beli belum tentu bebas cacingan dan untuk mencegahnya menulari perkutut yang sudah lama kita pelihara.

Untuk memelihara perkutut maupun binatang lain memang yang terutama adalah perhatian dan kasih sayang kita kepada hewan tersebut. Perkutut saya dulu juga pernah mengalami sakit yang sama, tetapi berkat kasih sayang dan perhatian, perkutut tersebut dapat sembuh, bahkan sebulan kemudian sudah kawin dan bertelur. (suara anak-anaknya ada di vault P'Mania No.ring Ino 01 - 03 Angelo BF).

Untuk lebih jelas mengenai perawatan perkutut dari penyakit flu, maka saya re-post tips merawat perkutut di musim hujan.

Salam,

Okto


Tips : Merawat dan Menjaga Kesehatan Perkutut di Musim Hujan.

oleh

Okto S. Pratiknjo ( Perkutut Mall )


Musim pancaroba seperti sekarang ini yang merupakan musim peralihan dari kemarau ke musim hujan memang merupakan saat yang paling banyak menyebabkan penyakit, terutama penyakit gangguan pernafasan seperti flu, batuk, influensa dan pilek.

Bukan hanya manusia yang banyak mengalami penyakit gangguan pernafasan seperti itu, tapi juga burung perkutut. Sehingga seringkali Bird Farm (peternak perkutut) terutama yang berskala besar dalam jumlah kandang, cukup repot karena banyak perkututnya yang terkena influensa yang dapat mengakibatkan kematian.

Burung perkutut yang terserang flu, pada awalnya tampak sering diam saja dan bulu muka serta bulu badannya berdiri. Hal ini disertai pula dengan mata yang mengantuk dan hidung yang berlendir. Setelah memasuki hari kedua dan ketiga, perkutut yang sakit tersebut kondisinya semakin buruk. Selain hanya diam dan mengantuk, perkutut yang sakit flu juga tidak mau makan dan minum, sehingga badannya menjadi kurus dan lemas. Jika tidak segera diobati, biasanya pada hari ketiga ini atau paling lambat hari ke-4, perkutut yang terserang flu ini akan mati.

Untuk mengobatinya dilakukan dengan cara pemberian kapsul terafit yang banyak dijual di pasar burung. Caranya: 5-7 butir kacang hijau direndam dalam air hangat hingga agak lunak (direndam sekitar 20 menit), kacang hijau yang sudah lunak itu ditiris dan direndam dalam mangkok kecil yang berisi bubuk kapsul terafit yang dicairkan dengan 1 sendok makan air matang dan biarkan selama 5 menit.

Burung yang sakit flu diberikan kacang hijau rendaman obat terafit dan pastikan setiap butir kacang hijau tersebut sudah masuk ke dalam temboloknya , kemudian sisa larutan terafit juga diberikan kepadanya hingga habis. Maksud dari pemberian kacang hijau dan air yang dicampur dengan obat terafit adalah sebagai makanan, minuman sekaligus obat, karena seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa burung perkutut yang terserang penyakit flu, tidak mau makan dan minum.

Pada sore hari, burung perkutut yang sakit flu diberikan 2-3 potongan kecil bawang merah dan bawang putih, serta hidung dan badannya kita usapkan dengan bawang merah yang sudah ditumbuk halus supaya badannya menjadi hangat. Setelah diberikan bawang, berikan pula 7 butir kacang hijau yang sudah direndam air hangat tanpa obat terafit. Dan sangkarnya digantung di dalam rumah atau di teras rumah dan di dekatkan dengan lampu supaya hangat.

Perlakuan seperti di atas dilakukan selama 3 hari berturut-turut, pada hari ke-4 hingga hari ke-7, pemberian obat terafit dihentikan, karena perkutut yang sakit flu sudah membaik dan bisa makan - minum sendiri. Tetapi pada sore harinya masih perlu diberi bawang merah dan beberapa butir kacang hijau rendaman dengan tujuan membantu proses pemulihan kesehatan.

Untuk mencegah penyakit saluran pernafasan, maka yang harus diperhatikan adalah :

1. Jaga kebersihan sangkar / kandang serta tempat makan dan minum.

2. Berikan makanan tambahan berupa ketan hitam dan sedikit godem pada musim hujan.

3. Jangan sampai perkutut terkena air hujan.

4. Jangan memandikan perkutut pada saat cuaca tidak mendukung.

5. Berikan setiap minggu, beberapa potong kecil bawang merah dan bawang putih serta 5 s/d 7 butir kacang hijau yang sudah direndam hingga lunak untuk memperkuat daya tahan tubuh.

6. Segera pisahkan perkutut yang sakit untuk menghindari menularnya penyakit.

Semoga Tips perawatan dan pencegahan penyakit flu pada perkutut di atas dapat berguna dalam merawat perkutut kesayangan.


From: saiffulsam@hotmail.com

salam kepada rakan semua...

Untuk pengetahuan semua...

Saya sedang mencari perkutut betina Bangkok yang sesuai..

Yang jantannya saya akan gunakan perkutut local kesayangan saya ...

Memelihara perkutut lokal dalam sangkar sudah lama, tapi keinginan untuk berternak (dalam kandang) untuk kahwinkan perkutut Bangkok kahwin local semakin menjadi-jadi ....

Ini kerana saya difahamkan perkutut betina Bangkok mudah kahwin... dan pastinya info ini dari egroups ini...

Sepanjang pengetahuan saya perkutut mempunyai kelas tersendiri...

di M'sia perkutut dibahagikan mengikut kelas A, B dan C..

Soalannya begini....

Bagaimana di Indonesia, adakah kelas wujud?

Bagaimana saya ingin membezakannya kelas tersebut?

Mengikut pengetahuan saya (jika salah maaf)

Jika perkutut bersuara kasar, kristal itu kelas C.

Kalau bersuara Cowong dan agak perlahan kelas B.

Kalau bersuara Cowong + perlahan dan amat tinggi volumenya kelas A.

sekian saja...

Terima kasih.

Saiffulsam Hassan
 
 

Jawaban dari Sdr. Okto :

Salam untuk semua,

>Jika perkutut bersuara kasar, kristal itu kelas C.

>Kalau bersuara Cowong dan agak perlahan kelas B.

>Kalau bersuara Cowong + perlahan dan amat tinggi volumenya kelas A.
 
 

Klasifikasi kelas / kualitas perkutut dengan cara di atas adalah kesalahan prosedur...he..he..he..

Penilaian di atas hanya berdasarkan latar / warna / air suara. Sedangkan penilaian suara perkutut ada 5 unsur penilaian yaitu :

1. Nilai Suara Depan

2. Nilai Suara Tengah

3. Nilai Suara Belakang

4. Nilai Irama

5. Nilai Latar / Air suara

Masing-masing nilai minimal 7 dan maksimal 9. Sehingga total nilai suara minimum adalah 7 x 5 = 35, sedangkan nilai sempurna adalah 44,5 (45 dianggap tidak ada).

Mengenai latar suara, pandangan dalam menilai seperti dibawah ini adalah

SALAH:

>Jika perkutut bersuara kasar, kristal itu kelas C.

>Kalau bersuara Cowong dan agak perlahan kelas B.

>Kalau bersuara Cowong + perlahan dan amat tinggi volumenya kelas A.

Dalam penilaian yang sesungguhnya menurut standar P3SI, latar suara yang baik, bisa kecil mengkristal maupun besar tetapi cowong dan bersih. Dengan kata lain tipe latar suara baik yang kristal maupun yang cowong sama saja asalkan harus kering, bersih jernih, dan berecho / bergema dan tembus (dapat didengar dengan jelas dari jarak yang jauh).

Demikian sedikit penjelasan saya, semoga dapat bermanfaat. Dan kalau di antara para anggota milis yang ingin bertanya, jangan ragu-ragu, sebab seperti kata pepatah "Malu bertanya sesat di jalan".

Salam,

Okto
 
 

Jawaban dari Sdr. Rudy ;

From: "Rudy Tanureja" <tanureja@indo.net.id>

Salam Klau ke tek Kuung,

Selamat Pagi Bapak Saiffulsam

> Terima kasih kpd Bp. Okto kerana informasi mengenai kelas perkutut.

> Mati-matian saya ingatkan perkutut mempunyai kelas A,B,C.

> Rupanya hanya pd 5 unsur sahaja...

Sebenarnya perlu dicatat juga mengenai kondisi pasar dan selera penghobi seni suara perkutut di negeri Bapak. Setahu saya di Thailand maupun Malaysia memiliki selera yang sama dengan kategori yang Bapak maksud. Selera di Indonesia lebih berbeda karena di Indonesia, penghobi seni suara ini lebih menyukai irama sedangkan di Thailand lebih cenderung ke volume suara dan suara ujung "gong".

Jadi sebelumnya Bapak perlu mengamati selera di Malaysia, karena produksi perkutut yang berbeda selera cukup menyulitkan pemasaran perkutut Bapak di Malaysia. Di Thailand Selatan banyak peternak yang mencoba produksi perkutut dengan selera Indonesia dengan tujuan memang untuk diekspor ke Indonesia dan tidak dipasarkan di Thailand karena selera di Thailand berbeda. Mudah-mudahan saja ada kompetisi secara internasional sehingga standar penilaian menjadi baku dan selera dengan sendirinya juga dapat sama. Saya mencoba untuk memperkenalkan suara perkutut di mailing list dove di Amerika dan mereka kaget bahwa zebra dove bisa menghasilkan suara seperti itu. Jadi sebenarnya kalau kita giat memperkenalkan bahwa zebra dove memiliki kualitas suara yang bagus, niscaya apresiasi terhadap perkutut akan tinggi dan secara otomatis harganya akan tinggi.

Sepertinya kita perlu belajar dari dunia olahraga dimana pencak silat dan wushu yang akhirnya diterima menjadi salah satu jenis olahraga yang dilombakan dalam lomba kategori internasional.

> Nasib baik saya bertanya, kalau tidak sepanjang hidup saya percaya

> mengenai kategori (kelas) perkutut..

> Disebabkan rata-rata peminat di M'sia percaya akan kategori perkutut

> tersebut...

Karena menyangkut selera ada perlunya Bapak memperhatikan mengenai masalah ini. Kecuali Bapak berkeinginan mengekspor perkutut ke Indonesia. Kalau Bapak beternak sebagai penghasilan tambahan, maka perlu Bapak mengikuti selera dimana Bapak berada. Menurut saya nggak mudah dan perlu waktu yang panjang untuk merubah selera atau persepsi yang sudah ada.
 
 

> Diharapkan rakan semua (especially Bp Okto dan Bp Rudy) dapat memberi

> sedikit ulasan mengenai suara perkutut dari segi Nilai Suara Depan,

> Tengah, Belakang, Irama dan Air Suara dengan dengan mengambil contoh

> suara juara susi susanti (perkutut) atau mana-mana suara yang berada di

> Vault...

Ok. Mari kita sama-sama menilai perkutut juara yang ada di vault. Akan segera saya kirim hasil penilaiannya, tentu saja subyektif dari saya.
 
 

Tanggapan dari Sdr. Saifful atas jawaban Sdr. Okto dan Rudy :

Selamat pagi rakan semua...

Pertama:

Terima kasih kpd Bp. Okto kerana informasi mengenai kelas perkutut. Mati-matian saya ingatkan perkutut mempunyai kelas A,B,C. Rupanya hanya pd 5 unsur sahaja...
 
 

Nasib baik saya bertanya, kalau tidak sepanjang hidup saya percaya mengenai kategori (kelas) perkutut.. Disebabkan rata-rata peminat di M'sia percaya akan kategori perkutut tersebut...

Kedua:

Kepada Bp Rudy.. Terima kasih atas infomarsi mengenai berternak perkutut...

Rasanya pengetahuan saya makin diupgrade lagi dengan mengikuti e-groups

ini.. Rasanya tanpa ketiadan bapak sunyi rasanya e-groups ini he!!he!!!..
 
 

Ketiga:

Diharapkan rakan semua (especially Bp Okto dan Bp Rudy) dapat memberi sedikit ulasan mengenai suara perkutut dari segi Nilai Suara Depan, Tengah, Belakang, Irama dan Air Suara dengan dengan mengambil contoh suara juara susi susanti (perkutut) atau mana-mana suara yang berada di Vault...

Diharapkan dengan kesudian Bapak semua, semua peminat (rakan) perkutut ini dapat mempunyai satu aliran pemahaman seterusnya membawa kebaikan bersama.

Sekian saja, terima kasih

Saiffulsam Hassan
 
 


From: "Nixon MHT" <nixon_mht@hotmail.com>

To: perkututmania@egroups.com

Subject: [perkutut mania] Perkutut Sariawan
 
 

Ciihhuuui....ke...pe...tek........kuunnnggggg

Saya memiliki seekor induk perkutut jantan yang terserang semacam bisul di rongga mulut atas, ciri-ciri physik tidak menunjukkan gejala sakit (tetap lincah hanya tidak mau berbunyi seperti biasanya), mulanya saya lihat mulut/paruhnya tidak tertutup rapat (seperti sedang kehausan) tetapi air dalam kandang masih banyak, kemudian saya coba tangkap dan amati, ternyata dalam rongga mulutnya dibagian atas terdapat semacam bisul/sariawan pada manusia.

Mohon petunjuk dari rekan sekalian mengenai jenis penyakit tersebut dan cara mengobati penyakitnya, karena saya sampai saat ini belum pernah membaca/mengenal jenis penyakit tersebut dan cara mengobatinya.

Terima kasih.
 
 

Jawaban dari Sdr. Okto :

From: okto@bigfoot.com

To: perkututmania@egroups.com

Subject: [perkutut mania] Re: Perkutut Sariawan
 
 

Salam Sdr.Nixon dan rekan-rekan sekalian,

Wah, baru pertama kali saya mendengar ada perkutut sariawan, pasti bunyinya "Sariawan Neng........" (he..he..he..)

Umumnya burung termasuk perkutut tidak akan / pernah menderita sariawan, karena tubuh aves (burung) mempunyai kemampuan membuat vitamin C sendiri dari beberapa zat makanan. Itu sebabnya jika kita lihat pada daftar komposisi vitamin untuk perkutut atau burung tidak pernah tercantum adanya vitamin C.

Tetapi jika memang terserang vitamin C, kemungkinan disebabkan adanya gangguan tubuh si perkutut pada organ yang membuat vitamin C sehingga terjadi Sariawan. Coba obati dengan obat sariawan untuk manusia, misalnya mengunakan Sorethroat Powder merek "Superior" yang dapat dibeli di toko obat di daerah kota.

Cara pemberiannya bubuk obat sariawan diremas-remas dengan nasi lunak sehingga tercampur rata dan di cekokkan ke paruhnya. Ulangi hingga beberapa hari dan lihat hasilnya, semoga berhasil. Dan jangan lupa beli Xon-Ce (bukan buat si perkutut tapi buat pemiliknya he..he..he..)

Salam,

Okto